Indonesia.
Indonesia terkenal sebagai Negara yang sangat makmur, dan kaya raya akan Alam. Contohnya Green Canyon di Ciamis, Jawa Barat, Pulau Bali yang terkenal akan keindahannya, dan Pulau Komodo yang terdapat banyak komodo besar.
Indonesia.
Negara lain banyak memuja-muji bangsa kita karena betapa banyaknya kekayaan kita yang tidak dimiliki oleh semua Negara. Kita seharusnya bangga dengan kekayaan yang kita miliki. Tapi, kenapa kita malah merusak kekayaan kita? Bukankah seharusnya kita menjaganya?
Indonesia.
Negara kita dikenal Negara yang mempunyai olahragawan dan cendikiawan yang cukup banyak dan selalu diikutkan olimpade tingkat Internasional. Namun, kenapa kita selalu kalah? Kenapa kita tidak pernah ikut Fifa World Cup? Kenapa kita hanya dapat masuk final dan semi final di Thomas Cup & Uber Cup? Dan lebih parah lagi, kenapa Indonesia sampai menjadi juara satu negeri terkorupsi se-Asia?
Indonesia.
Aku sangat sedih ketika melihat kemiskinan dan pengangguran merajarela di Indonesia.Mengapa begitu? itulah yang selalu kutanyakan dalam hati setiap kali aku mendengar berita tentang kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Belum lagi ditambah rendahnya pendidikan kita yang hanya diwajibkan sampai SMP saja. Mengapa tidak sampai Peguruan tinggi atau minimal SMA, lah … Lain hal dengan yang terjadi (Kalau tidak salah) di Sumatra dan di angkat menjadi film yang berjudul Tanah Air Beta. Film itu mengisahkan tentang kejadian setelah Timtim melepaskan diri dari Indonesia. Banyak sekali yang rumahnya digusur dan dipindahkan ke Sumatra. Aku sangat miris melihat betapa banyak yang masih mengungsi dan tidak punya rumah. Mengapa sampai terlupakan oleh kita yang masih hidup di gelimangan harta?
Indonesia.
Aku hanya mempunyai satu keinginan, aku ingin Indonesia JAYA SELALU! Aku ingin, Indonesia bisa ikut Fifa World Cup. Aku ingin, Indonesia mendapatkan piala Thomas dan Uber. Aku ingin, Indonesia tidak dicap sebagai juara satu negeri terkorupsi se-Asia. Aku ingin Indonesia dapat memenangkan Olimpiade Matematika, Sains, Sosial, dan lain lain. Semoga saja …
Mari, kita renungkan ...
Aksara Jiwa,Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar